
Kutulis sajak ini
Untuk kekasih hatiku
Kekasihku......
Ketika pertama aku menjadikan dirimu
bagian dari hidupku
Aku tak punya apa-apa
selain cinta dan kasih sayang
Aku tak lagi punya hati untuk memberi lebih
dari yang yang aku punya
Tapi....
dengan kesederhanaan yang aku punya
aku akan menjadikan dirimu permata dalam hatiku
(Jakarta 16 Juli 2007 Kupersembahkan untuk Agustina Retno Wahyuningsih)
Entah.....
Dalam pekat aku melamun
Diantara dinding-dinding kehampaan
Hatiku mencoba bicara
Rasaku mencoba menerka
Entah...
Kenapa kubiarkan cintaku ini
Kenapa kubiarkan hati ini besandar
Kukaitkan tangan ini pada tiang langit
Inikah sebenarnya rasaku
yang tak pernah tau kemana akan melangkahkan kakiku
Namun kuyakinkan jiwaku
Untuk ikuti kata hatiku
Kucoba berlari dari kungkungan ini
Tapi selalu terjebak dalam lingkaran persaanku kembali
Apakah ini yang artinya aku jatuh cinta
Jakarta (2007)
Ceritaku Malam Ini
Malam ini aku mendengar lagi
Kereta api sarat penumpang anjlog di tengah perjalanan
Kapal tenggelam di tengah lautan
Anak-anak kelaparan tak tak mengerti yang harus dimakan
Harga kebutuhan semakin membumbung tinggi
Tuhan...
Mestikah rakyat kecil yang tak mengerti apa-apa
Harus mengalami segala penderitaan
Yang tak pernah tahu arah dan tujuan
Yang hanya tahu bagaimana harus makan
Para pembesar yang terhormat....
Pernahkah kalian memahami apa yang rakyat kalian pikirkan
Pernahkah kalian berpikir apa yang rakyat inginkan
Ketika kekuasaan mengalahkan segalanya
Ketika jabatan di gunakan untuk memiskinkan yang lainnya
Dimanakah hati nurani berbicara
Ketika bayi yang haus tak lagi meminum susu
Ketika anak-anak yang harusnya memegang pinsil
Dia mensti berjuang di tengah jalan
Tuhan...
Tunjukan kepada kami untuk lebih senang memberi dari pada menerima
Untuk selalu mencinta daripada dicinta
Lebih suka mengasihi dari pada dikasihi
Biarkan kugapai kudusMu untuk kehidupanku ini
Jakarta (2007)
No comments:
Post a Comment