
Sebuah tempat rehabilitasi korban penyalahgunaan Narkoba di Lido, Sukabumi yang di sebut-sebut terbesar di Asia Tenggara, diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla. Panti yang dikelola Badan Narkotika Nasional (BNN) itu mengandalkan metode therapeutic community (TC) yang diadopsi dari Amerika Serikat.
Apri Wirya, seorang staff konselor yang mendampingi proses terapi, menjelaskan bahwa metode TC berusaha mengkondisikan dengan kehidupan sehari-hari. Asrama tempat para korban Narkoba tinggal diberi nama State of the House.
Ada yang kebagian peran sebagai kepala rumah (head of department), ada yang disebut coordinator of department, chief dan crew. Chief adalah sebutan para residen (pecandu) yang sudah melalui proses rehabilitasi selama empat bulan (dari sembilan bulan program). Sedangkan crew adalah korban Narkoba yang baru saja mengikuti program. Dalam penerapan metode TC, chief bisa menyuruh, bahkan membentak crew. Mirip acara perpeloncoan.
Bukan hanya itu, ada satu peran yang disebut bastard of the house. Dia adalah pembuat masalah. Misalnya, kembali mengotori halaman yang telah disapu.
"Tujuan semua ini adalah man helf himself. Maksudnya disini, semua dibuat teratur, namun kadang ada saja pengganggunya, dan begitu mereka keluar dari tempat ini, maka mereka bisa mempraktikkannya," kata Apri yang pernah menjadi pecandu putauw selama 10 tahun itu. Hampir semua yang mengambil peran dalam TC memang mantan pecandu.
" Hanya ex-junxies (sebutan pecandu, Red) yang bisa menolong junkies, " kata Christian, penghuni rehabilitasi yang "berpangkat" crew. Menurut pria 26 tahun itu, dia tak akan mempan kalau dinasehati oleh mereka yang bukan junkies.
"Istilahnya , bagaimana mereka yang tidak pernah ngerasain sakitnya sakaw. Nggak kena deh, " ujar pemakai Narkoba sejak 1993 itu. Tapi, ini tentu lain jika yang mengatakan adalah mereka yang pernah merasakan sakitnya sakauw. "Permasalahan dia sama dengan saya. Makanya, kita saling memanggil dengan brother," lanjutnya.
Sebelum memasuki program TC, menurut Kepala Unit Terapi dan Rehabilitasi Lido drg. Agus Gatot, seorang resident akan melalui proses detoksifikasi antara nol sampai lima hari, termasuk mengatasi gejala sakauw. Di Lido, semua metode yang pernah ada akan dikembangkan dan diteliti kembali. Misalnya, campuran antara metode akupuntur, herbal, sauna hingga agamis. (SR)
No comments:
Post a Comment